PURWOREJO, purworejosport.com, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Purworejo menggelar rapat kerja kabupaten (rakercab) 2025 di Gedung PKP-RI Purworejo, Selasa (23/12/2025). Kegiatan itu dalam rangka evaluasi hasil raihan prestasi cabor-cabor di tahun 2025 dan rencana kerja di tahun depan. Rencana suntikan anggaran dari Pemkab yang cukup besar menjadi motivasi KONI untuk meningkatkan prestasi para atletnya di semua cabor. Hal itu diungkapkan Ketua KONI Kabupaten Purworejo Muhammad Abdulah kepada Purworejo Sport, di sela-sela rakerkab.
Abdullah menyampaikan bahwa untuk meningkatkan prestasi para atlet di semua cabor, mulai tahun 2026 KONI mendapat tambahan anggaran yang cukup signifikan. Anggaran sebesar Rp3,2 milyar yang diterima KONI di tahun ini masih belum mampu mendongkrak prestasi para atlet untuk bisa bersaing di tingkat Porprov.
“Hanya cabor tertentu seperti gateball yang berhasil mempersembahkan medali emas. Sedangkan cabor lain yang biasanya menjadi andalan Purworejo, prestasinya tidak stabil. Cabor tersebut adalah atletik, tarkwondo, pencak silat, dan kempo. Ini menunjukan bahwa pembinaan kita masih kalah dari daerah lain,” ungkapnya.
Jika melihat dari potensi yang ada, kata Abdullah, para atlet Purworejo tidak kalah dengan daerah lain. Namun dengan anggaran yang minim dan kurangnya sarana dan prasarana serta pembinaan yang belum maksimal membuat potensi perkembangan prestasi para atlet menjadi tersendat. Dengan anggaran Rp5,2 milyar di tahun depan diharapkan bisa menjadi motivasi para atlet di semua cabor berkembang dan meraih prestasi se tinggi- tingginya,” katanya.
“Kini KONI masih punya PR besar yang harus dievaluasi. Di era kepungurusan baru, kami ingin memiliki data secara detil dari masing- masing cabor, seperti alamat sekertriat cabor, daftar nama atlet, daftar nama pelatih, daftar nama klub atau perkumpulan. Jika itu pencak silat, padepokanya apa, masing- masing padepokan penanggung jawabnya siapa, nama atletnya siapa saja, dan alamatnya dimana,” ungkap Abdullah.

Menurutnya hingga saat ini masih ada sekitar 15 cabor yang belum melaporkan datanya secara detil ke KONI. Diantaranya tinju, panahan, sepak bola, wushu, berkuda, voli, balap motor, muathai, billyar, basket, FAJI, tenis lapangan, dan menembak.
“Dengan adanya anggaran yang cukup besar, kami mewajibkan setiap cabor untuk melaksanakan kejurkab di tahun depan. Jika mereka tidak mengikuti aturan, maka ada sanksi terhadap cabor tersebut. Misalnya tidak diturunkan anggaran terhadap cabor yang melakukan pelanggaran,” terang Abdullah.
Ia menambahkan, ada beberapa cabor yang tidak mungkin melaksanakan Porkab, seperti paralayang, aeromodeling, dayung, balap motor, dan menembak ” kata Pak Dul.
Sementara itu Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setiabudi mengatakan bahwa anggaran Rp3,2 milyar di awal dan pemkab telah berkomitmen dengan menambahkan anggaran Rp2 milyar untuk tahun 2026. Dengan anggaran menjadi Rp5,2 milyar tersebut diharapkan prestasi olah raga di Purworejo akan meningkat.
“Tentunya kami berharap dari anggaran yang meningkat akan ada peningkatan pembinaan sehingga mampu mendongkrak prestasi di cabor-cabor yang akan berdampak pula pada penambahan perolehan medali di event Porprov,” kata Dion.
Ia menambahkan, dengan kucuran dana tersebut, selain peningkatan pembinaan dan prestasi, anggaran tersebut juga sebagai motivasi kepada atlet- atlet yang berhasil membawa nama harum Purworejo di event Porprov. “Mereka akan mendapatkan bonus melalui KONI yang akan ditentukan besar kecilnya seuai dengan prestasi yang ditorehkan,” pungkasnya. (Kun)
![]()
