PURWOREJO, purworejosport.com, Meski sempat beberapa kali mengikuti berbagai kejuaraan dan berhasil meraih podium, cabang olahraga dayung Kabupaten Purworejo ternyata belum memiliki alat dan venue sendiri.
“Untuk dayung kami dipinjami alatnya dari Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonensia (PODSI) Kulonprogo. Demikian pula dengan tempat latihan, yakni di Sungai Karangwuni Kulonprogo,” kata Ketua PODSI Kabupaten Purworejo, Indartiningsih kepada Purworejo Sport, Selasa (8/3) petang.
Hal tersebut, kata Indartiningsih yang biasa disapa Iin, membawa keprihatinan tersendiri. Padahal atlet serta potensinya melimpah. Iin merinci, saat ini Purworejo punya 24 atlet yang intens berlatih dua kali seminggu.
Prestasi cabor dayung Purworejo, kata guru SMKN 4 itu, antara lain pada ajang Dulongmas di Cilacap tahun 2021 meraih medali perunggu kelas Dragon Boat, Juara 3 Prabowo Cup tahun 2017 di Laguna Glagah kelas Dragon Boat, serta masuk babak final race Porprov Jateng.

Terkait tidak adanya alat dan venue yang memadai, Iin mengaku tak bisa berbuat banyak.
“Alat selama ini kami dipinjami dan bukan sewa. Hanya saja kami ikut memaintenance. Kalau sewa kami tidak mampu,” kata Iin.
Dayung yang digunakan saat ini pun, lanjut Iin, sebenarnya sudah dayung carbon.
“Tapi Purworejo masih menggunakan dayung kayu, itupun bukan milik sendiri,” keluhnya.
Untuk venue atau tempat latihan dayung, imbuh Iin, di Purworejo sebenarnya bisa memanfaatkan Kali Lereng yang memenuhi kriteria. Yakni arusnya tenang, lintasan lebar minimal 30 meter, panjang lurus minimal 1.500 meter. Caranya, dengan normalisasi sungai.

Bersama pengurus PODSI lainnya, Iin mengaku sudah pernah mengajukan proposal permohonan alat dan venue melalui KONI. Tapi hingga saat ini belum terealisasi.
Saat dikonfirmasi bahwa pengajuan proposal ditujukan kepada bupati, Iin menjawab belum melakukannya meski sudah beberapa kali dipanggil.
“Kami butuh alat dan tempat latihan. Yang penting alat dan venue ada, kami sudah sangat bersyukur. Apalagi olah raga ini selain sebagai ajang prestasi juga bisa mendorong sport tourism,” harap Iin.
Ditegaskannya, Jawa Tengah butuh pendayung berprestasi dan Kabupaten Purworejo punya atlet yang melimpah dan punya prestasi, “Tapi kalau alat dan venue tidak punya, bagaimana?” (Yud)