PURWOREJO, purworejosport.com, Minimnya perhatian Pemda kepada atlet bulutangkis Purworejo yang berprestasi membuat sebagian dari mereka memilih keluar dan berpindah ke daerah lain. Di tempat yang bsru mereka memperoleh kesejahteraan lebih baik.
“Hengkangnya para atlet dari Purworejo itu pun bahkan sudah dimulai pada kelompok umur anak-anak atau jenjang SD,” jelas Ketua PBSI Kabupaten Purworejo Muhammad Abdullah, Kamis (10/3) melalui sambungan telepon.
Menurut Abdullah, hal itu terkait dengan prestasi atlet bulutangkis di Purworejo saat ini.
Abdullah mencatat, ada sekitar 10 pebulutangkis berprestasi di Purworejo yang kemudian pindah ke daerah lain bahkan keluar wilayah provinsi. Itu karena mereka diiming-imingi jaminan peningkatan prestasi dan karir.

“Di sana mereka difasilitasi, sekolah gratis, dibiayai dan dapat meniti karir sebagai atlet yang menjanjikan,” kata Dullah kepada Purworejo Sport.
Salah satu atlet asal Purworejo yang hijrah ke daerah lain yakni Hera Desiana Rachmawati (31). Saat itu Hera memilih Bandung sebagai tempatnya meniti karir hingga dirinya berhasil menembus prestasi peringkat 34 dunia.
Selain minimnya perhatian kesejahteraan kepada atlet, faktor lain yang menyebabkan atlet berprestasi pindah ke lain hati yakni karena minimnya sarpras yang dimiliki Purworejo.
Saat ini Purworejo memang belum punya gedung olah raga yang memadai. Dullah menambahkan, saat ini PBSI Purworejo punya sekitar 300 atlet yang berlatih secara tersebar di beberapa kecamatan di Purworejo.

Ke-300 atlet tersebut terbagi dalam empat kelompok umur. Yakni anak-anak, taruna, remaja, dan dewasa. Mereka tersebar di lima klub bulutangkis yang ada di Purworejo. Yakni Garuda Jaya, SYP, Abimanyu, Bina Nusantara, dan Gading Jaya.
Dana yang diperoleh dari KONI sebesar Rp 50 juta per tahun pun, kata Dullah, habis digunakan hanya untuk mengadakan dua kali kegiatan. Yakni Kejurkab dan pelatihan wasit dan pelatih.
Untuk mengatasi persoalan hengkangnya atlet berprestasi ke daerah lain, Abdullah berharap pemda dapat segera merealisasikan sekolah khusus olahraga baik di tingkat SD, SMP, maupun SMA di Purworejo.
“Selain adanya atensi dari pemda, dengan adanya sekolah khusus olah raga maka pencarian bakat dan pembinaan atlet sedari dini sudah dapat dilakukan,” harap Dullah.
Dengan adanya atensi dan pengadaan sarpras diharapkan nantinya Purworejo bisa mendongkrak peringkat baik di level provinsi maupun nasional. “Porprov sudah di depan mata,” ujar Dullah memberi kode. (Yud)