LOANO, Adanya Sungai Bogowonto yang berjeram dan memiliki arus deras membawa berkah tersendiri bagi Purworejo yang tergabung dalam Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI). Tahun 2015 FAJI mulai terbentuk di Purworejo dan langsung tancap gas mengikuti kejuaraan Dulongmas di Banjarnegara.
Meski belum berhasil membawa pulang medali, FAJI di bawah komando Wahyudi kembali mengikuti kejuaran di tahun 2017. Saat itulah secara berturut-turut FAJI Purworejo berhasil membawa pulang medali meski baru di level regional.
“Tahun 2017 pada even Kejurprov Kategori Youth & Junior kami meraih dua perak dan dua perunggu. Berikutnya pada Pra Porprov, satu emas, satu perak, dan satu perunggu berhasil kami raih. Lalu di Porprov meraih dua perak dan lima perunggu,” kata Wahyudi (Yudi) kepada Purworejo Sport, Minggu (13/3).
Di tahun 2018, nama atlet FAJI Purworejo sudah mulai berkibar di even nasional. Yakni saat berhasil meraih dua perak dan dua perunggu dalam Kejurnas Arung Jeram di Tasikmalaya.
Berikutnya pada tahun 2019, selain meraih satu emas dan empat perunggu pada Kejurprov di Banjarnegara, juga meraih tiga perak dan dua perunggu pada Kejurnas di Jambi.
Terkini, yakni di akhir tahun 2021 berhasil meraih medali perak pada Kejurnas yang digelar di Lampung.
Yudi menjelaskan, saat ini ada 35 atlet yang dimiliki FAJI Purworejo, berasal dari tiga klub. Yakni SMK Bener, SMK Nurussalaf Kemiri, dan SMK Bhakti Putra Bangsa (Bharasa). Mereka dibina oleh dua pelatih berlisensi nasional yakni Lukman Arifin dan Saiful Mujab.
Para atlet yang sebagian besar masih tercatat sebagai pelajar SMK itu berlatih seminggu sekali yakni setiap hari Minggu di Pusdiklat FAJI, berlokasi di SMPN 25 Purworejo.
Yudi menuturkan, di Jawa Tengah hanya ada 15 pengkab/pengkot FAJI. Adapun yang punya sungai berjeram hanya tujuh daerah, termasuk Purworejo. Jadi peluang untuk menjadi juara pun sangat besar, terutama atlet putri.
Saat ini atlet putri andalan FAJI Purworejo yakni Ela Kurnia Sari yang berhasil menjuarai di berbagai kelas. Adapun atlet putra yakni Boban Nur Zakman. Selain itu ada 12 atlet lain yang dipersiapkan mengikuti Pra Porprov.
“Saingan kami hanya Banjarnegara, Temanggung, Magelang, dan Pemalang. Itu karena mereka juga punya sungai yang ideal untuk arung jeram,” ucap Yudi.
Yudi menuturkan, ssbenarnya mereka punya peluang meraih emas pada Porprov lalu. “Faktor kalah karena atlet dari kabupaten lain pakai dayung karbon, sedangkan kita pakai dayung carlise (bahan biji plastik) yang lebih berat,” kenangnya.
Itulah sebabnya, meski sudah memiliki boat yang memadai, mereka berharap KONI dapat mengupayakan dayung karbon agar target emas dapat tercapai pada Porprov mendatang.
Selain itu Yudi juga berharap adanya regenerasi baik dari sisi organisasi maupun atlet.
“Untuk regenerasi atlet saat ini kami sudah mensosialisasikan cabor ini ke beberapa SMP agar dapat mengkader atlet sejak dini,” pungkas Yudi yang sudah dua periode menjabat sebagai ketua FAJI Purworejo. (Yud)