PURWOREJO, purworejosport.com, Sebuah prestasi fenomenal dari cabor sepakbola ditorehkan oleh Prabu Yudhistira Kenzie (12), siswa kelas 7 SMPN 1 Purworejo. Prestasi tersebut diperoleh usai timnya berhasil menyingkirkan lawan-lawan kuat dari negara di kawasan Asia.
Tidak main-main, mereka adalah tim-tim tangguh seperti China, Thailand, dan Singapura. Dengan perjuangan yang luar biasa dari Kenzie dan kolega yang tergabung dalam tim MIFA Academy Bali, akhirnya berhasil membawa Indonesia meraih juara 1. Yakni dalam kejuaraan sepakbola internasional bertajuk ‘Unisza International Youth Cup 25 U12′ yang digelar pada 13-14 September 2025 di Kuala Trengganu, Malaysia.
Dalam laga final yang berlangsung di tengah hujan lebat dan angin kencang tersebut, Kenzie dan kawan-kawan berhasil menundukkan tim dari Malaysia lewat adu pinalti dengan skor 4-3. Kemenangan tersebut menempatkan Indonesia menjadi yang terbaik dalam turnamen itu.
Saat dikunjungi di sekolah tempatnya menimba ilmu, Kamis(18/9/2025), Kenzie menuturkan kepada Purworejo Sport, bahwa keberhasilanya mencapai prestasi saat ini ia peroleh dengan perjuangan yang tidak mudah.
“Saya menekuni sepak bola sejak masih di TK lewat SSB IM Purworejo. Kesempatan bertanding pada kejuaraan Internasional berawal dari kejuaraan antar SSB se-Indonesia di Semarang,” ucap anak kedua dari pasangan Siswanto danTri Wahyuningsih.

Pada kesempatan itu pemain yang biasa beposisi sebagai deffender, milfider bahkan winger tersebut, berhasil menarik perhatian pelatih MIFA Academy Bali, yang kemudian merekrutnya untuk diajak bergabung dengan klub tersebut.
Setelah bergabung dengan MIFA Academy, dia langsung diterjunkan dalam turnamen Festival Sepak Bola Anak Indonesia (FSAI) pada bulan Juli 2025 lalu di Malang, Jawa Timur. Dalam turnamen yang diikuti oleh tim-tim terbaik dari seluruh Indonesia tersebut, MIFA Academy berhasil keluar sebagai juara 1 sekaligus mewakili Indonesia pada turnamen sepakbola Unisza International Youth Cup U-12 2025 di Malysia.
“Ini pertama kali kami bermain mewakili Indonesia dalam turnamen Internasional. Sebagai pemain pemula tentunya saya merasa bangga, senang, dan terharu karena bisa membawa nama baik Indonesia, keluarga, sekolah dan daerah,” ujar Kanzie.
Selain ingin menjadi pesepakbola profesional, Kanzie juga bercita-cita jadi polisi seperti ayahnya. Kedua orang tua Kanzie selalu memberikan dukungan penuh terhadap cita-cita anaknya. “Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan kedua orang tua dan semua pihak yang telah membimbing hingga saat ini. Semoga bisa seperti idola saya Kak Rizki Ridho,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa idolanya itu merupakan pemain yang menjadi panutan dalam bermain bola. “Kak Rizki itu kalau bermain lugas, akselerasinya sangat bagus, dan tidak panik saat digempur oleh lawan serta mampu mengendalikan emosi. Beliau itu sangat pintar membaca permainan lawan sehingga tidak mudah untuk dilewati,” ungkapnya.
Sementara itu Waka Kesiswaan SMPN 1 Purworejo, Prayogi, mengakui bahwa Kenzie memiliki talenta dalam bidang sepakbola sejak SD. Dia pun masuk SMPN 1 Purworejo lewat jalur prestasi.
Dari sekolah, kata Prayogi, sangat mendukung Kenzie dalam mencetak prestasi dengan memfasilitasi dan memotivasinya
Orang tua Kenzie pun menurut Prayogi sering berkonsultasi dengan pihak sekolah terkait perkembangan putranya dalam menyalurkan bakatnya. Pihak sekolah sangat mendukung sekali untuk masa depannya dan nama baik sekolah.
“Kita melayani dari perijinan dan sebagainya. Dalam arti dia tidak tertinggal dalam pelajaran di sekolah dan prestasinya bisa berkembang. Kami berharap dengan prestasi dari cabor sepak bola yang mampu ditorehkan Kanzie ini, mampu menular pada cabor-cabor yang lain,” pungkasnya. (Kun)