Turunkan Angka Stunting, Wabup Purworejo Targetkan 8% di Tahun 2024

PURWOREJO, purworejosport.com, Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti membuka kegiatan Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting Kabupaten Purworejo di Ballroom Hotel Plaza, Rabu (30/11). Turut hadir Koordinator Program Manager Satgas Stunting BKKBN Provinsi Jawa Tengah Muhammad Iqbal Masruri, Kadinsos Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Purworejo Ahmat Jainudin, serta kepala perangkat daerah terkait sebagai Tim Percepatan Penurunan Stunting, Tim Audit Kasus Stunting, serta tim pakar.

Dalam sambutannya wabup mengatakan, data stunting Kabupaten Purworejo berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2021 sebesar 15,7%. Adapun yang bersumber dari Elektronik Pencatatan Dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) tahun 2022 prevalensi sebesar 11,29% hasil update penimbangan serentak bulan Agustus 2022.

“Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Purworejo berkomitmen turunkan stunting hinggai 8% tahun 2024,” kata wabup.

Wabup berpesan agar tim juga bertugas memberikan rekomendasi penanganan kasus dan perbaikan tata laksana kasus serta upaya pencegahan yang harus dilakukan. Sehingga tujuan Kabupaten Purworejo dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting bisa tercapai maksimal, sesuai dengan target yang ditentukan.

Yuli Hastuti menambahkan dalam upaya percepatan penurunan angka stunting, pemkab terus melakukan upaya penguatan peran dari berbagai lini sektor.

Peserta evaluasi stunting



“Sejauh ini telah diterbitkan Keputusan Bupati Purworejo tentang pembentukan Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten Purworejo. Terdiri atas tim teknis dan pakar yang diharapkan dapat mengidentifikasi risiko terjadinya stunting pada kelompok sasaran,” jelasnya.

Adapun Muhammad Iqbal Masruri mengatakan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut pelaksanaan diseminasi audit kasus stunting di Kabupaten/kota dengan dukungan dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) Provinsi Jawa Tengah.

Selain itu juga merupakan tindak lanjut kegiatan diskusi panel manajemen kasus stunting di enam eks-karesidenan pada bulan Oktober 2022. Jawa Tengah mentargetkan penurunan stunting mencapai angka 12.04% karena merupakan provinsi besar penyangga target nasional.

“BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan stunting melakukan terobosan yaitu melalui pendekatan pendampingan keluarga yang berkesinambungan mulai dari calon pengantin, ibu hamil dan ibu pasca salin, juga baduta dan balita,” paparnya. (Yud)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *