PURWOREJO, purworejosport.com, Cabor senam Popda 2025 diikuti 91 peserta putra- putri dari tingkat SD hingga SLTA sederajat. Rinciannya, Tingkat SD 25 peserta, SMP 30 peserta, dan SLTA/ Sederajat 36 peserta. Kategori yang dipertandingkan adalah Senam Lantai Artistik dan Alat Lantai untuk perseorangan dan beregu putra-putri dengan penilaian teknik, keindahan, keluwesan, dan keharmonisan dengan iringan musik.
Untuk tingkat SD mempertandingkan senam alat lantai dan voulting. Pertandingan cabor senam digelar di kediaman Ketua Panpel, Siane Dewi di Suronegaran Purworejo, Sabtu dan Minggu (22-23/2/2025).
Kepada Purworejo Sport, Siane menjelaskan, cabor senam Popda 2025 merupakan yang ketiga kalinya digelar. “Tahun sebelumnya juga dilaksanakan di tempat kami, sebab Pemkab Purworejo sampai saat ini belum memiliki sarana dan prasarana untuk cabor senam lantai. Meski tempatnya masih belum standar untuk venue cabor senam lantai, namun peralatannya sudah lengkap,” kata Siane Sabtu (22/2/2025).
Menurutnya, senam merupakan cabor yang memerlukan kelenturan tubuh, sehingga alangkah baiknya para atlet sudah mulai berlatih sejak usia dini. Para peserta di tingkat SD terlihat sangat antusias dan lebih bisa bermain lepas jika dibanding dengan tingkat di atasnya.
“Namun pada event kali ini untuk tingkat SD yang diharapkan dapat menyumbang atlet potensial untuk dibina, malah pesertanya agak menurun dibanding tahun lalu yang jumlahnya lebih dari 30 . Oleh karenanya kami harus bekerja keras lagi agar bisa mencapai hasil maksimal,” kata Siane yang merupakan ibu dari atlet senam nasional, Theresia Nadine Hartanto.

Lebih lanjut Siane menyebut, bahwa dengan penyelenggaraan Popda nantinya akan muncul bibit- bibit atlet potensial yang akan melanjutkan tradisi sebagai penyumbang medali untuk Kabupaten Purworejo, baik medali emas, perak, maupun perunggu. Seperti yang pernah dilakukan oleh Nadine peraih medali emas Popda Jateng.
“Akan tetapi atlet tersebut kini sudah tidak bisa mewakili Purworejo, sebab dia sudah menjalani pemusatan latihan di Jakarta untuk persiapan menghadapi event nasional maupun internasional di tingkat yunior” ungkapnya.
Siane menambahkan bahwa untuk para juara Popda di cabor senam tidak serta merta dapat mewakili Purworejo pada Popda provinsi. Sebab sesuai regulasi yang ditetapkan di tingkat provinsi, para atlet harus menguasai empat alat untuk putri dan enam alat di bagian putra.
Sedangkan juara Popda 2025, belum tentu bisa menguasai ketentuan tersebut. “Jadi sebelum berangkat ke Popda tingkat provinsi kami harus melakukan seleksi agar kriteria yang ditetapkan dapat terpenuhi. Tugas kami adalah mempersiapkan atlet dengan menggenjot mereka agar benar- benar menguasai empat alat untuk putri dan enam alat untuk putra, sehingga mampu bersaing di tingkat provinsi nanti,” ungkapnya.
Jika melihat para peserta dari tingkat SD hingga SMA pada Popda kali ini, pihaknya harus realistis, sebab pada kriteria dari jenjang berikutnya para atlet dituntut mampu melakukan ketentuan yang telah ditetapkan. “Persaingan di tingkat provinsi sangatlah ketat. Jadi sesudah Popda kabupaten selesai, kami akan melakukan seleksi secara ketat agar mendapatkan atlet sesuai kriteria Popda Jateng. Diharapkan hal itu bisa tercapai,” pungkasnya. (Kun)