PURWOREJO, Presiden RI Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana berkunjung ke Purworejo pada Selasa (2/1) pagi. Dengan menggunakan helikopter, Jokowi mendarat di helipad GOR Sarwo Edhi Wibowo sekitar pukul 07.00. Bupati Purworejo Yuli Hastuti, Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Joko Purnomo, dan Kapolres Purworejo AKBP Eko Sunaryo menyambut kedatangan Jokowi yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam, senada dengan ibu negara.
Di Pasar Purworejo, kedatangan Jokowi langsung disambut riuh ratusan pedagang dan warga yang sudah cukup lama menunggu. Di pasar pagi, Jokowi mendatangi kios pedagang yang berdasarkan di sisi tengah, termasuk berdialog.
Sebelumnya, ratusan pedagang sudah mendapatkan paket sembako yang dibagikan sebelum Jokowi datang. Berisi beras, gula pasir, minyak goreng, teh celup, dan roti kering. Selain itu, Ibu Negara Iriana juga membagikan bingkisan yang dimasukkan ke dalam tas warna merah muda dan menjadi rebutan para pengunjung pasar.
Menurut keterangan koordinator media dari kepresidenan, Rony, kepada Purworejo Sport mengatakan, Presiden Jokowi juga memberikan bantuan modal usaha senilai Rp 1, 2 juta kepada beberapa pedagang pasar, seperti yang dilakukannya saat kunjungan ke Pasar Baledono sebelumnya.
Seperti biasa, Jokowi pun membagikan puluhan kaos dari dalam mobil kepresidenan sambil meninggalkan pasar menuju Terminal Purworejo. Di sana, Jokowi meresmikan empat terminal di Jawa sekaligus. Yakni Terminal Purworejo Kabupaten Purworejo, Terminal Mendolo Kabupaten Wonosobo, Terminal Purboyo Kota Madiun, dan Terminal Patria Kota Blitar.
Dalam sambutanya, Jokowi menyampaikan bahwa sekarang ini macet hampir di semua kota. Hal itu karena semua orang menggunakan kendaraan pribadi yang semakin banyak. “Keluhan-keluhan ini harus djiawab, termasuk di kota kecil,” kata Jokowi.
Di Jakarta, menurut presiden, sudah ada MRT, LRT, KRL yang belum juga cukup untuk mengatasi malah transportasi. “Tidak mudah tapi kita harus berani membangun sarana dan prasarana yang membantu mengatasi masalah transportasi,” lanjutnya.
Ditambahkan, meski banyak pro dan kontra termasuk pembagunan kereta cepat, tapi suatu saat hal tersebut akan bermanfaat untuk menyambungkan satu kota dengan kota lain. Presiden menegaskan, bila tidak dibangun sarana prasarana tersebut maka kemacetan akan terjadi di mana-mana, bahkan saat keluar rumah sekalipun, langsung dijebak macet.
Presiden Jokowi pun mengapresiasi pembangunan empat terminal di empat kota/kabupaten di Jawa. Hal itu akan memberikan dukungan sarpras serta meningkatkan koneksitas antar kota antar provinsi. “Mestinya terminal bus ya seperti ini. Kalau dulu terminal bus imagenya adalah preman, sekarang sudah hilang. Saya minta kepada Menteri Perhubungan untuk membangun terminal tidak hanya bagus di empat kota saja, tapi dibangun dengan standar yang sama,” tegasnya.
Adapun Menteri Perhubungan, Budi Karya dalam laporannya menyampaikan bahwa pembangunan empat terminal yang direvitalisasi tersebut diharapkan agar masyarakat kembali ke angkutan masal untuk antara kota dan dalam kota. “Terminal juga jadi pusat kegiatan masyarakat terutama UMKM sehingga fungsinya tidak hanya sebagai sarana transportasi tapi untuk jadi pusat kegiatan masyarakat, terutama meningkatkan UMKM,” kata Budi.
Terkait Terminal Purworejo, dibangun di atas tanah milik Pemda yang terletak di area strategis jalur utama lintas selatan. Terminal berlantai dua dengan luas 11.890 m2 tersebut dibangun dengan konsep mixed use, dilengkapi fasilitas seperti area komersial bagi UMKM, pusat kuliner dan belanja, dan ruang serba guna dengan menelan anggaran Rp 30 miliar.
Peresmian terminal yang dihadiri oleh bupati/wali kota/wakil gubernur dari daerah itu ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh presiden. Saat meninggalkan area terminal, presiden beserta ibu negara kembali membagi-bagikan kaos kepada warga dan para pelajar SMAN 6 yang antusias menyambut orang nomor satu di Indonesia itu. (Yud)