PURWOREJO, Para pecatur dari Kabupaten Purworejo berjaya di sektor putra dan Kebumen di sektor putri Popda Kedu 2023 yang dipusatkan di SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo, Sabtu (6/5). Dua pecatur putra Purworejo, Mahiya Ghani Dana dan Yudhistira Dhany Haryanto, menempati peringkat 1 dan 2.
Sedangkan peringkat ketiga diraih oleh Oka Satra R pecatur dari Kabupaten Temanggung. Di sektor putri Tiara Sakti NW dan Sevila Inmartha dari Kabupaten Kebumen menempati peringkat 1dan 2. Peringkat 3 ditempati Rahmah Khaerunissa dari Kabupaten Purworejo.
Ketua Panpel Cabor Catur Popda Kedu Joko Santoso mengatakan, untuk yang kedua kalinya Gedung SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo, menjadi venue cabor catur. Pada Februari 2023 lalu SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo juga dijadikan venue cabor catur Popda Purworejo.
“Kali ini kembali dipercaya untuk menjadi venue Popda Kedu 2023 dari cabor yang sama,” kata Joko yang didampingi Waka Sarpras SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo, kepada purworejosport di sela- sela kegiatan.
“Cabor catur Popda Kedu 2023 secara resmi dibuka oleh Kabid Olahraga Dinporapar Kabupaten Purworejo Nanang Agus Gutomo, yang diikuti 41 atlet dari 5 kabupaten, yakni, Purworejo, Kebumen, Magelang, Temanggung dan Wonosobo. Sedangkan Kabupaten Magelang tidak mengirimkan atletnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Joko Santoso menjelaskan, pertandingan catur untuk kategori putra dilaksanakan dalam enam babak dan putri lima babak.
“Untuk regulasi peserta, mengacu pada provinsi, yakni pesertanya menggunakan batasan umur, maksimal lahir 1 Januari 2005,” jelas Joko.
Dalam pertandingan ini, panitia hanya menggunakan dua rumah, satu untuk putra dan satu untuk putri. Dalam permainan babak ini, satu babaknya menggunakan waktu pikir 15 menit + increment 3 detik. Karena menggunakan catur cepat, maka waktunya cukup terbatas.
Para pemenang dalam eksibisi catur ini, untuk kategori putra dan putri diambil juara 1, 2 dan 3 bersama. Karena bersifat eksibisi, maka perolehan medali dalam cabor catur tidak masuk dalam perolehan medali secara umum, dan berhenti hanya di tingkat Kedu.
Joko menambahkan, walaupun bersifat eksebisi namun piagam dari cabor ini ada nilainya (point), yang sangat bermanfaat bagi siswa untuk mendaftar di jenjang di atasnya.
Untuk perkembangan catur di Purworejo, menurut Joko, sudah membaik. Dirinya bangga, banyak atlet Purworejo yang berpotensi untuk berbicara di tingkat nasional. Joko menyebut ada nama Ahmad Riziq, yang pernah meraih juara 1 kejurnas catur kelompok umur 19 tahun.
Pada kesempatan itu Waka Sarpras SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo Abdri Wijaya menjelaskan bahwa merupakan satu komitmen dari SMK YPE Sawunggalih Kutoarjo, untuk menjadi bagian dari tumbuh kembang kegiatan olahraga di kabupaten Purworejo, khususnya catur.
“Fasilitas sudah kami sediakan. Ini merupakan bentuk CSR kami bagi masyarakat dan ini juga sebagai bentuk promosi untuk mengenalkan SMK Sawunggalih Kutoarjo kepada masyarakat,” ujar Andri.
Untuk para peserta SMP yang nantinya juara, baik juara 1, 2, dan 3 dan akan melanjutkan sekolahnya di SMK Sawunggalih Kutoarjo, akan mendapatkan bea siswa (bebas biaya pendidikan) selama tiga tahun.
“Bea siswa prestasi memang kita sediakan bagi anak-anak, baik akademik maupun non akademik,” jelasnya. (Kun)