GRABAG, purworejosport.com, Layangan kantong berbentuk Superman ikut memeriahkan Festival Layang-layang yang dihelat di Pantai Ketawang Kecamatan Grabag Purworejo pada Sabtu (10/8). Layang-layang yang diterbangkan oleh peserta dari Polandia itu mengikuti eksebisi bersama enam negara lainnya. Yakni Belgia, Prancis, Jepang, Singapura, Malaysia, dan Indonesia sebagai tuan rumah.
Selain Superman, ada tokoh animasi lain seperti ikan Nemo dan Mario Bros yang diterbangkan oleh peserta dari Singapura, Tom and Jery serta ayam dari peserta Polandia. Juga gurita biru yang diterbangkan oleh sepasang suami istri yang telah lanjut usia asal Belgia. Sedangkan dua negara lainnya yakni Malaysia dan Jepang belum tampak menerbangkan layangannya pada Sabtu sekitar pukul 11.00.
Selain itu ada juga gurita raksasa berukuran panjang mencapai 40 meter yang diterbangkan oleh peserta dari Museum Layang-layang Indonesia, Jakarta. Semua layang-layang kantong tersebut diterbangkan dengan dibantu menggunakan pilot kite.
Di hari pertama (Sabtu), diperlombakan dua jenis kategori yakni layang-layang dua dimensi dan tradisional. Adapun pada hari Minggu diperlombakan kategori layang-layang tiga dimensi dan dragon (naga).
Salah satu layangan tradisional berukuran raksasa yang diterbangkan yakni Banaspati yang dibuat oleh peserta dari Cilacap. Bentuknya menyerupai tokoh buto ijo dengan gigi yang menyeringai.
Tak hanya itu, belasan layang-layang tradisional khas Purworejo dengan rumbai-rumbai ala penari Ndolalak juga menarik perhatian pengunjung. Layang-layang tersebut mengeluarkan bunyi seperti layaknya sawangan pada burung merpati saat meliuk-liuk di langit.
Meski baru akan dilombakan pada Minggu, ada juga layang-layang naga (dragon kite) yang terbang pada Sabtu. Layang-layang panjang menyerupai ekor naga itu juga menarik perhatian pengunjung pantai yang datang untuk melihat festival setahun sekali tersebut.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Kadin Porapar) Kabupaten Purworejo Stephanus Aan Isa Nugroho yang berada di lokasi pada Sabtu mengatakan, festival kali ini diikuti 107 peserta atau tim.
“Festival ini sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu yang akan terus kami dorong menjadi event tahunan. Nantinya bisa menjadi agenda pariwisata otoritas yang bisa ditetapkan jadi event nasional sehingga mendapat manfaat, baik bagi masyarakat Ketawangrejo maupun Pemda,” ujar Aan.
Menurutnya, event ini selain meningkatkan jumlah wisatawan juga meningkatkan perekonomian warga. “Kebetulan ini kan dikelola oleh masyarakat sehingga kami mendorong agar kegiatan ini bisa bermanfaat bagi kedua belah pihak,” pungkasnya. (Yud)