PURWOREJO, Sebanyak 212 atlet dari lima klub bulutangkis di Kabupaten Purworejo mengikuti kejurkab yang diselenggarakan oleh Persatuan Bulatangkis Seluruh Indonesia (PBSI) cabang Purworejo. Kejurkab yang dipusatkan di GOR GSH Purworejo, dibuka oleh Ketua PBSI Purworejo M. Abdullah (Dul), Jum’at (28/10).
Kelima klub tersebut yakni Garuda Jaya, Bintang Nusantara, Abimanyu, B. SYP, dan Gading jaya. Mereka menurunkan atletnya untuk mengikuti 12 kategori dari kelompok usia yang dipertandingkan.
Yaitu tunggal pradini putra- putri, usia dini putra-putri, tunggal anak putra- piutri tunggal pemula putra – putri, tunggal remaja putra-putri, ganda pradini putra, ganda usia dini putra, ganda pemula putra. Pertandingan akan digelar selama tiga hari mulai 28-30 Oktober dengan sistem gugur.
Dul menyampikan, event tersebut merupakan agenda rutin PBSI cabang Purworejo yang digelar setahun dua kali. “Kegiatan ini bertujuan mencari bibit- bibit atlet cabor bulutangkis di Purworejo.Sekaligus sebagai ajang seleksi untuk kejuaraan ke jenjang Popda dan kejurprov. Kami juga ingin mengukur sejauh mana perkembangan atlet dalam cabor ini,” kata Dul kepada Purworejo Sport saat dihubungi.
Menurutnya pembinaan usia dini dan anak cabor bulutangkis sudah lumayan bagus. Terbukti setiap kejuaran selalu memunculkan juara-juara baru.
Namun kata Dul ada kendala perkembangn atlet saat memasuki usia pemula dan remaja. Karena biasanya mereka sudah fokus pada pendidikan di sekolah. Jadi harus ada upaya oleh pihak- pihak terkait.
“Di sisi lain banyak atlet berprestasi yang kemudian pindah klub. Hal itu karena di Purworejo belum ada klub yang mempunyai sarpras yang memadai,” katanya.
Untuk menunjang prestasi atlet cabor bulutangkis klub harus memiliki gedung tempat latihan dengan kapasitas lima lapangan, sesuai standar nasional.
Tapi di Purworejo hanya ada satu gedung yang berkapasitas lima lapangan bulutangkis, yaitu GSH. Jadi setiap ada turnamen kami hanya bisa menggunakan gedung itu dengan biaya sewa gedung yang cukup tinggi,” ungkapnya. (Kun)