GRABAG, Sebanyak 40 klub layang-layang dari berbagai wilayah di Indonesia turut ambil bagian dalam Purworejo Kite Festival (PKF) yang digelar oleh Dinporapar selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu (27-28/8) di Pantai Ketawang Kecamatan Grabag.
Ke-40 peserta itu diantaranya berasal dari Jawa Tengah (15), Jawa Timur (6) DKI Jakarta (4), DIY (12) dan Lampung (1). Tiga negara yakni Jepang, Polandia, dan Swedia juga turut menyemarakkan langit Pantai Ketawang mengikuti PKF tahun ini.
Bupati Purworejo Agus Bastian, Sekda Said Romadhon, Wakil Ketua DPRD Kelik Susilo Ardani, dan Kepala Dinporapar Stephanus Aan Isa Nugroho hadir pada kegiatan yang diadakan oleh Dinporapar Kabupaten Purworejo tersebut.
Panitia kegiatan yang diwakili oleh Endah Hana Rosanti menjelaskan, ke-40 klub peserta itu ikut dalam berbagai kategori lomba. Yaitu kategori dua dimensi, tiga dimensi, tradisional, dan train naga.

Selain itu para pengunjung juga disuguhi atraksi layang-layang menari (dancing kite), berupa liukan layang-layang yang seirama dengan irama iringan musik.
Kali ini dua buah layangan khusus yang dikendalikan secara kolaborasi oleh Nasir (Jakarta) dan Tirta (Tulungagung) meliuk-liuk bak penari, mengikuti hentakan irama musik instrumen Matsuri karya Kitaro yang rancak.
Saat landing pun, posisi layang-layang penari ini langsung berdiri (standing), tidak seperti layang-layang pada umumnya. Baik Nasir dan Tirta memay sudah berpengalaman dan sering tampil di berbagai festival layang-layang hingga ke berbagai negara.

Dipilihnya Pantai Ketawang sebagai lokasi PKF menurut Endah, karena areanya lebih representatif dibanding pantai lainnya di Purworejo. Selain itu masyarakat setempat juga sangat antusias mendukung kegiatan tersebut.
Endah menjelaskan, panitia harus melalui proses yang panjang untuk dapat menyelenggarakan event berskala nasional yang sudah tercatat dalam kalender event kegiatan di Jawa Tengah tersebut.
“Hal itu karena Purworejo terletak di wilayah bandara sehingga secara operasional harus aman untuk menjaga proses penerbangan. Selain itu juga terdapat usaha tambak udang sehingga harus menjaga agar peternakan udang tidak terganggu dengan kegiatan ini,” kata Endah.

Untuk menjaga agar keberadaan layang-layang tetap eksis, panitia juga mengadakan workshop layang-layang, diikuti anak-anak sekolah di seputar lokasi.
Bupati beserta Sekda dan wakil ketua DPRD pun berkesempatan menerbangkan layang-layang. Usai acara bupati menyampaikan harapannya agar festival layang-layang dapat menjadi hiburan masyarakat.
Selain itu, setelah sempat vakum dua tahun akibat pandemi Covid-19 itu, kegiatan tersebut juga diharapkan dapat memberi ruang bagi penggemar layang-layang untuk menerbangkan hasil karyanya di Pantai Ketawang.
“Kami berharap pada event mendatang akan lebih banyak lagi negara yang ikut, sehingga dapat menjadi pemantik kunjungan wisata di Purworejo,” pungkas bupati. (Yud)