BUTUH, purworejosport.com, Untuk pertama kalinya kejuaraan Modern Pentathlon U-9 hingga U-19 tingkat nasional bahkan Asia Tenggara digelar di level kabupaten. Sebagai kabupaten pertama di Indonesia yang memiliki kepengurusan modern pentathlon, Purworejo menjadi tuan rumah Jateng Open Modern Pentathlon yang digelar tanggal 3 hingga 10 Juli mendatang di Sumber Adventure Center (SAC), Butuh.
Modern pentathlon merupakan olah raga yang menggabungkan disipliin cabor lari, renang, menembak, anggar, dan berkuda. Hanya saja di tingkat provinsi yang dilombakan hanya tiga kategori. Yakni Laseran (lari dan menembak), Triathle (lari, menembak, dan renang), serta Diathle (lari dan renang).
Ketua panitia sekaligus Ketua Modern Pentathlon Kabupaten Purworejo Muhammad Riyadi menjelaskan, Jateng Open Modern Pentathlon merupakan kejuaraan resmi dari pengurus pusat modern penthatlon Pemprov Jateng.
Menurutnya, kejuaraan ini nantinya akan menentukan ranking nasional, selain juga sebagai pemanasan seleksi atlet nasional, SEA Games, maupun Bali Triatlon World Cup. Kejuaraan kali ini juga menjadi yang pertama diadakan pasca PON 2021 di Papua serta menjadi rintisan atlet usia 9 hingga 19 tahun.
“Utamanya diadakan pertama di Indonesia dan Asia Tenggara untuk melatih atlet U-9 dan U-19 sebagai atlet pemula yang perlu disosialisasikan dan dilatih menjadi atlet di kabupaten, provinsi, nasional, bahkan kelas dunia,” ujar Riyadi yang juga menjabat sebagai sekretaris modern pentathlon Jateng.
Panitia meyediakan 108 medali emas, perak, dan perunggu untuk atlet tingkat pemula dan pelajar. Juga 216 medali untuk atlet umum yang sudah sering ikut kejuaraan baik di tingkat provinsi maupun nasional.
Di Purworejo, menurut Riyadi, banyak atlet yang jago lari dan renang. Selain itu Purworejo juga memiliki pelatih laseran kaliber internasional yakni Sertu Aman Widayana.
“Diharapkan kejuaraan ini dapat menyalurkan (mereka) jadi atlet daerah dan nasional, bahkan bisa mengikuti Olimpiade,” imbuh Riyadi. Dijelaskan, Jateng Open kali ini diikuti peserta dari seluruh wilayah Jawa dan juga Sulsel.
Dari Jawa Tengah ada lima kota/kabupaten yang ikut selain Purworejo. Yakni Batang, Banyumas, Jepara, Kudus, dan Semarang.
Para juri juga bersertifikat nasional. Aturan lomba pun, menurut Riyadi, sesuai standar modern pentathlon dunia.
Dirinya berharap nantinya akan ada sekolah model pentathlon dan Purworejo menjadi pemusatan latihan modern pentathlon di tingkat Jateng. Hal itu mengingat Purworejo punya atlet yang telah berprestasi di tingkat nasional serta sarpras yang memadai.
“Kita siapkan sarprasnya. Anak-anak tinggal berlatih dan sering ikut pertandingan. Diharapkan nantinya akan muncul atlet bertaraf internasional,” pungkasnya. (Kun)