PURWOREJO, purworejosport.com, Kabupaten Purworejo diharapkan dapat memetakan dua kategori olah raga yakni olah raga prestasi yang dihasilkan oleh atlet serta olah raga yang digemari oleh masyarakat sebagai sarana memasyarakatkan olah raga. Selain itu juga olah raga yang dapat dikembangkan sesuai dengan potensi alam Purworejo seperti arung jeram dan paralayang.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Purworejo, Muhammad Abdullah pada acara dengar pendapat DPRD . Kabupaten Purworejo dengan KONI dan pengurus cabor terkait penyusunan kajian cabang olah raga. Selain itu DPRD pun mengundang akademisi dari UNY untuk memetakan potensi olah raga di Purworejo.
Acara yang diadakan di Gedung DPRD pada Rabu (7/6) siang itu dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kelik Susilo Ardani, dihadiri Ketua KONI Sumaryono beserta pengurus, dan jajaran pengurus 34 cabor yang dinaungi KONI. Kabid Olah Raga Dinporapar, Nanang Agus Gutomo pun turut mengikuti acara tersebut.
“Dalam hal ini kami menggandeng UNY untuk melakukan kajian agar muncul potensi olah raga yang paling menonjol di Purworejo. Juga olah raga yang paling digemari masyarakat serta olah raga tradisional yang dapat dikembangkan di Purworejo,” imbuh Abdullah.
Dalam forum itu, tim dari UNY yang diketuai oleh Prof Yudik Prasetyo menyampaikan perlunya sentra olah raga baik itu di sekolah khusus olah raga maupun di klub. “Semakin banyak akan makin bagus,” katanya.
Yudik pun mengungkapkan beberapa komponen pemetaan yang harus dilakukan. Yakni prestasi, SDM atlet, SDM pelatih, SDM pendukung, fasilitas, serta komponen pendukung.
Terkait SDM atlet, Yudik mengungkapkan pemetaan yang dilakukan termasuk keikutsertaan dalam berbagai kejuaraan serta ada tidaknya atlet Purworejo yang membela daerah lain. “Harus ada solusi bila ada atlet yang pindah tempat,” terangnya.
Yudik pun menyoroti terkait SDM pelatih, yakni mereka yang mendapatkan pengetahuan dari PT baik praktisi maupun akademisi. Hal itu menurutnya, berkaitan dengan sport science untuk mendukung materi pelatihan kepada atlet. Faktor penting lainnya, lanjut Yudik, yakni SDM pendukung berupa pelatih fisik yang tidak hanya pelatih teknik termasuk dokter olah raga dan terapis.
Terkait fasilitas yang dimiliki, dirinya menekankan bila sudah memiliki sarpras yang representatif maka harus berani melakukan event nasional. “Kajian fasilitas olah raga juga berkaitan dengan penggunaannya untuk masyarakat atau tidak,” jelasnya.
Adapun kajian pendukung meliputi ada tidaknya Kelas Khusus Olah raga (KKO) dan talent scouting di sekolah-sekolah. Menurutnya sentra olah raga ini sebaiknya dikelola bersama antara Dikpora dan KONI. Sinergitas ini akan dapat berimbas terhadap peningkatan prestasi atlet di Purworejo.
Akademisi lain yakni Dr Abdul Khalid, beranggapan bahwa data awal sangat penting untuk menyusun perencanaan ke depan. Hal itu untuk mendapatkan informasi prestasi sebanyak-banyaknya sebagai dasar pemetaan.
“Fasilitas mempengaruhi terhadap prestasi atlet dan pelatih. Prestasi juga dimulai dari sekolah yang memberikan rekomendasi kepada orang tua terkait bakat dan memasukkannya ke klub,” ucapnya.
Selain banyaknya tanggapan yang diberikan oleh peserta kegiatan, Ketua KONI Sumaryanto mengakui bahwa Purworejo belum memiliki cabor yang prestasinya stabil. Ia pun menyebutkan olah raga unggulan atau prestasi di Purworejo. Yakni pencak silat, biliar, panahan, atletik, menembak, dan balap motor yang berjaya di ajang Porprov.
Dalam kesempatan itu dirinya mengusulkan agar masing-masing dinas atau OPD menjadi bapak asuh cabor yang ada di Purworejo. Hal itu merupakan bentuk peran nyata kontribusi terhadap olah raga di Purworejo.
Pada bagian akhir, Kelik Susilo Ardani menyampaikan keinginannya agar olah raga di Purworejo maju pesat. “Masukan dari berbagai cabor akan menjadi catatan dan akan dipetakan. Purworejo Emas merupakan target bersama, sehingga dibutuhkan sinergi antara pemda, DPRD, dan KONI” tandasnya. (Yud)