PURWOREJO, Hujan yang terus menerus turun di Purworejo dalam beberapa pekan terakhir ini membuat pekerjaan menambal jalan berlubang di sepanjang ruas jalan nasional menjadi terhambat. Hal itu karena saat proses penambalan jalan harus dalam keadaan kering alias tidak boleh àda hujan
Hal itu disampaikan oleh PPK 2.5 Bina Marga Awang Nofika terkait dengan banyaknya jalan berlubang yàng belum ditangani. “Kami sedikit kerepotan karena hujan yang tidak juga berhenti. Sepertinya musim hujan ini maju dari waktu sebelumnya dan intensitasnya tinggi,” kata Awang kepada Purworejo Sport, Rabu (19/10) sore.
Padahal menurutnya, semua material termasuk SDM-nya sudah siap dengan empat tim masing-masing lima orang. Meski demikian Awang menjelaskan bahwa pihaknya telah memberi rambu-rambu peringatan untuk berhati-hati kepada pengguna jalan.
Hal itu dilakukan apabila Bina Marga belum bisa menangani jalan berlubang akibat faktor cuaca yang tidak bersahabat. Pihaknya tengah melakukan rehab mayor jalan di sekitar toko swalayan Laris Kutoarjo sejauh satu Km serta di sepanjang jalan lokasi Dawet Melani dengan panjang 700 meter.
Dijelaskannya, Bina Marga memelihara jalan sepanjang 97 Km dari Karangnongko sampai batas Banyumas. Sepanjang 30 Km diantaranya melintas dari Karangnongko sampai Purworejo.
Saat ditanya jalan yang paling parah karena banyak berlubang Awang menyebutkan berada di depan Polres Purworejo. Menurut Awang pihaknya rutin melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan peningkatan jalan dengan total anggaran tahun ini sebesar Rp 20 miliar, dimulai sejak bulan Februari lalu.
Awàng menjelaskan, ada beberapà faktor yang menjadi penyebab rusaknya jalan. Selain akibat curah hujan, faktor lainnya karena kelebihan tonase dan Pertamina yang kerap memasang jalur pipa juga turut menyumbang jalan raya cepat rusak.
Awang mempersilakan masyarakat yang akan melaporkan bila menemui jalan nasional yang berlubang. “Mekanisme pelaporannya bisa langsung datang ke Kantor Bina Marga di Jalan Popongan, Banyuurip. Kami buka mulai pukul 08.00 hingga 17.00 setiap Senin sampai Jumat,” lanjut Awang.
Awang menyampaikan pihaknya mohon maaf dan minta waktu untuk dapat menangani jalan yang rusak. “Kami butuh waktu dan butuh panas untuk bisa menyelesaikan pekerjaan secara tuntas,” pungkas Awang. (Yud)